Makalah DSS Kelompok I
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Penerapan Decision Support System di
Lingkungan Kerja”
Don Haidy Abel, ST,.
MBA&E
Nama
Anggota
Kelompok
1
1. Viqi
Oktinezia (201610325263)
2. Isnandita
Chandra (201710327005)
3. Malco
Putra (201610325255)
4. Soya
Siajeng T (201610325291)
5. Arfan
Yudhianto (201610325254)
6. Sulaiman
Alfarisi (201610325250)
4A4-Manajemen
Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya II
Fakultas Ekonomi – Program
Studi Manajemen
Tahun Ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME,
Karena atas rahmatNya lah akhirnya kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem
Informasi Manajemen yang berjudul “Penerapan
Decision Support System di Lingkungan Kerja”.
Pada kesempatan ini juga, tidak lupa
untuk mengucapkan terima kasih yang kepada teman-teman dalam kelompok ini atas
kerja keras kalian semua yang telah menyusun serta membuat makalah ini
bersama-sama.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan karya tulis
ini kedepannya. Akhir kata semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB.I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah........................................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah................................................................................................ 2
1.3. Tujuan
Masalah.................................................................................................... 2
BAB.II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Decision Support System.................................................................... 3
2.2. Perkembangan
Decision Support System............................................................. 5
2.3. Tujuan
dan Manfaat Decision Support System..................................................... 6
2.4. Peran
Decision Support System........................................................................... 8
2.5. Faktor-Faktor
Pendukung Decision Support System..............................................9
2.6
Komponen Decision Support System.................................................................... 10
2.7 Jenis-Jenis
Decision Support System.................................................................... 10
2.8
Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System.......................................... 12
2.9
Dampak Pemanfaatan Decision Support System..................................................13
2.8
Penerapan Decision Support System di dalam Lingkungan Kerja..........................13
BAB.III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................... 16
3.2. Saran ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat
ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang
pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup
berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (DSS) . sistem
pengambilan keputusan (DSS) merupakan system berbasis perangkat lunak
interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan
mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan
pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan
berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS
digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang
dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari
analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia
penggunanya.
Suatu
sistem pengambilan keputusan (DSS) diharapkan dapat membantu manajemen dalam
proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer,
Tetapi
untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
Dalam
hal yang mebuat tertarik adalah dengan metode DSS oleh manajer yang digunakan
oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan. Karena menurut kami DSS sangat
bermanfaat bagi perusahaan dan memudahkan pengembangan bisnis, Tujuan dari
makalahl ini adalah membahas berbagai peran penting penggunaan Decision Support
System (DSS) bagi manajemen selaku pembuat keputusan di dalam sebuah
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari Decision Support System?
2. Bagaimana
Perkembangan Decision Support System ?
3. Apa
saja tujuan dan manfaat dari Decision Support System ?
4. Apa
saja peran Decision Support System?
5. Apa
saja faktor-faktor pendukung dari Decision Support System?
6. Apa
saja komponen dari Decision Support System ?
7. Apa
saja Jenis – Jenis dan Tipe sistem pendukung Decision Support System ?
8. Apa
saja kelebihan dan kekurangan dari Decision Support System ?
9. Apa
dampak pemanfaatan dari Decision Support System ?
10. Bagaimana
Penerapan Decision Support System di dalam lingkungan kerja?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Decision Support System.
2. Untuk
mengetahui perkembangan Decision Support System.
3. Untuk
mengetahui tujuan dan manfaat dari
Decision Support System.
4. Untuk
mengetahui peran dari Decision Support System.
5. Untuk
mengetahui faktor-faktor pendukung dari Decision Support System.
6. Untuk
mengetahui komponen dari Decision Support System.
7. Untuk
mengetahui jenis-jenis dan tipe sistem pendukung dari Decision Support System.
8. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Decision Support System.
9. Untuk
mengetahui dampak pemanfaatan dari
Decision Support System.
10. Untuk mengetahui
penerapan dari Decision Support System di dalam lingkungan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Decision Support System.
Decision Support System (DSS)
merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus
untuk membantu manajemen dalam proses pengambil keputusan. Sesuai namanya,
tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau
“information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum
seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu.
Pendekatan
yang paling sering digunakan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan
menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik
minat manajer untuk menggunakannya , diharapkan system ini dapat
merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenasrnya. Hal yang
perlu ditekankah adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya
adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu
relative singkat.
Suatu
DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak
interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan
mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan
pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan
berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS
digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang
dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari
analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia
penggunanya.
·
Informasi yang biasanya
dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
1) Mengakses
semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan
data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
2) Angka-angka
penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
3) Angka-angka
pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
4) Konsekuensi
pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam
suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah
begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat,
teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan
memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan
bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh
kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan
metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan
penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data,
pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
·
Persyaratan yang biasa
dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
1) Pengumpulan
data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data
riset pasar, dsb).
2) Penformatan
dan penggunaan data.
3) Lokasi
database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan
analisa berbasis pengambilan keputusan.
4) Perangkat
dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa
terhadap data.
5) Karakteristik
dan Kemampuan DSS atau Decision Support System.
·
Berikut ini akan dibahas
mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support
System, antara lain yaitu :
1) DSS
menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi
semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan
informasi terkomputerisasi.
2) Dukungan
disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan
puncak sampai manajer lapangan.
3) Dukungan
disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah organisasional
melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. Untuk masalah yang
strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa
individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4) DSS
menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling
berkaitan.
5) DSS
mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design,
choice dan implementation.
6) DSS
mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda;
ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya
vocabulary dan style keputusan).
2,2 Perkembangan Decision Support System
Sistem pendukung keputusan
berkembang di awal era komputasi terdistribusi. Sejarah sistem seperti dimulai
pada sekitar 1965 dan penting untuk memulai meresmikan catatan, orang ide-ide,
sistem dan teknologi yang terlibat dalam bidang yang penting dari teknologi
informasi diterapkan. Hari ini masih mungkin untuk merekonstruksi sejarah
Sistem Pendukung Keputusan dari tangan pertama rekening dan bahan-bahan yang
tidak dipublikasikan serta artikel diterbitkan.
Beberapa
seksi selanjutnya bergerak dari sekitar 1965 sampai pertengahan 1990-an. Benang
DSS terkait dengan model berorientasi DSS, sistem pakar, analisis multidimensi,
alat query dan pelaporan, OLAP, Business Intelligence, DSS Group, dan Sistem
Informasi Eksekutif ditelusuri dan terjalin saat mereka muncul untuk berkumpul
dan menyimpang selama bertahun-tahun. Sebelum 1965, itu sangat mahal untuk
membangun skala besar sistem informasi. Pada sekitar waktu ini, pengembangan
dari IBM System 360 dan sistem mainframe lebih kuat membuatnya lebih praktis
dan hemat biaya untuk mengembangkan. Pada akhir 1960-an, jenis baru dari sistem
informasi menjadi praktis - Model berorientasi DSS atau sistem manajemen
keputusan.
Pengembangan
DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara
time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat
berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun
1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya
frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A
Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada
kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan
manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis
keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony
menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational
control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).
DSS
yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau
spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara
tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik”
(mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan
dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini,
biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan
aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet,
Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan
lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data
dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang
diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan
= artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat
dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.
2.3 Tujuan Decision Support System.
1) Membantu
manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur.
2) Mendukung
keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3) Meningkatkan efektivitas menajer dalam
pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
4) Decision
Support System tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat
diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung
jawab atas bagian yang tak terstruktur – menerapkan penilaian atau intuisi, dan
melakukan analisis.
5) Manajer
dan komputer bekerjasama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah
yang berbeda di area semi terstruktur yang luas.
Tujuan
dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin.
Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama
menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik. Ketika membuat keputusan,
manajer tidak selalu mencoba yang terbaik . Sejumlah model matematika akan
melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak kasus manajerlah yang harus
memutuskan alternatif mana yang terbaik. Manajer mungkin saja menghabiskan
waktu ekstra untuk memperluas solusi sehingga mencapai optimum, tetapi ketelitian
yang meningkat senilai dengan waktu dan usaha yang telah dikeluarkan. Manajer
menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi
pada suatu solusi masalah.
2.3 Manfaat Decision Support System
1. Meningkatkan
efisiensi pribadi dan Mengurangi Biaya
2. Mempercepat
pemecahan masalah (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah
organisasi)
3. Memfasilitasi
komunikasi antar pribadi
4. Mempromosikan
pembelajaran atau pelatihan
5. Meningkatkan
pengendalian organisasi
6. Menghasilkan
bukti baru untuk mendukung keputusan
7. Menciptakan
keunggulan kompetitif melalui kompetisi
8. Mendorong
eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
9. Membantu
mengotomasikan proses manajerial.
10. Dapat
meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
11. Mengurangi
kebutuhan akan training.
12. Meningkatkan
kontrol manajemen.
13. Memfasilitasi
komunikasi.
14. Mengurangi
usaha yang harus dikerjakan user.
15. Memberikan
banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
2.4 Peran Decision Support System
Decision
Support System banyak diterapkan di organisasi atau perusahaan yang sudah
mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu
mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS
sangat membantu organisasi atau perusahaan yang menggunakannya untuk
memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun
eksternal dengan cara yang lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam
suatu perusahaan:
1) Perusahaan
dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
2) Perusahaan
menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi
bisnis.
3) Sistem
komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di yang benar-benar menguntungkan.
4) Penggunaan
DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi dan menengah dalam
mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin.
5) DSS
mampu melakukan penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data,
kalkulasi, analisis statistik, optimasi, analisis statistik nonprobabilistik
Oleh karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan efektivitas
keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses pembuatan
keputusan tersebut. Jadi, DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan
bagi pengambilan suatu keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik.
6) Sebagai
alat pendukung informasi kepada manajer diberikan melalui pengumpulan data dan
penerbitan laporan. Dari sisi input, data non rutin dan transaksional sebagian
besar diperoleh dari sumber-sumber luar. Di sisi output, laporan khusus dan
laporan rutin dapat disediakan tepat pada waktunya. Jadi, seorang manajer atau
decision maker lainnya yang menggunakan DSS akan memperoleh laporan dari sistem
laporan yang relevan, seperti contohnya laporan profitabilitas. Namun mereka
juga dapat meminta laporan khusus dari DSS ini melalui terminal atau
microcomputer.
7) Selanjutnya
seorang manajer yang menggunakan DSS dapat menggunakan model-model untuk
eksperimen secara interaktif dengan data yang relevan, misalnya dengan mengubah
nilai dari faktor-faktor tertentu dan mengamati hasil-hasilnya. DSS
memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif mengenai situasi
masalah rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor yang signifikan.
Seorang manajer dengan demikian dapat menemukan dan mengevaluasi dengan cara
yang lebih baik terhadap pilihan keputusan alternatif (Wilkinson et al., 2000).
8) DSS
berperan penting bagi manajer dalam membantu dalam meningkatkan efektivitas
proses pengambilan keputusan. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek
fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan
dengan kebutuhan pemakai.
2.5 Faktor-Faktor pendukung Decision Support System
1. Faktor
teknologi
2. Faktor
kompleksitas structural
3. Faktor
pasar internasional
4. Faktor
stabilitas politik
5. Faktor
konsumerisme
6. Faktor
intervensi pemerintah
7. Faktor
informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
8. Faktor
gaya pengambilan keputusan dan
9. Faktor
kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
Pertimbangan
pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan
ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil . Untuk mengurangi faktor
ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai
kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi
tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga
keputusan yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan
aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok,
seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System
(GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok ( group decision support system ),
atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung
kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan
yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
2.6 Komponen Decision Support Ssytem
Secara
garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1) Database
Sistem
database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik
yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk
keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan melalui simulasi.
2) Model
Base
Komponen
kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke
dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar
simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari
permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3) Software
System
Kedua
komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software
system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang
“dimengerti” computer. Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational
Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management
System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base Management
System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari
pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS
(Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk
memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara computer dan manusia (user)
sebagai pengambil keputusan.
2.7 Jenis-Jenis Decision Support System
1. Retrive
information element adalah sistem untuk mengambil elemen-elemen informasi, ini
adalah dukungan terendah yang dapat diberikan oleh DSS yakni berupa akses
selektif terhadap informasi.
2. Analyze
entries files adalah sistem untuk menganalisis seluruh file, dalam tahap ini
para manajer diberikan akses untuk melihat dan menganalisa file secara lengkap.
3. Prepare
reports form multiple files adalah Sistem untuk Menyiapkan laporan dari
berbagai file, dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan mengingat para manajer
berhubungan dengan banyak aktifitas dalam satu momen tertentu.
4. Estimate
decisions qonsquences adalah sistem untuk Memperkirakan dari akibat keputusan,
dalam tahap ini manajer dimungkinkan untuk melihat dampak dari setiap keputusan
yang mungkin diambil.
5. Propose decision adalah sistem untuk
mengusulkan keputusan, dukungan di tahap ini sedikit lebih maju lagi. Suatu
alternatif keputusan dapat disodorkan ke hadapan manajer untuk dipertimbangkan.
6. Make
decisions adalah sistem untuk membuat keputusan ini adalah jenis dukungan yang
sangat diharapkan dari DSS. Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang
tinggal menunggu legitimasi dari manajer untuk dijalankan.
Tipe Sistem Pendukung Decision Support System :
1. DSS
model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya
dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan
hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar
memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada
data tersebut.
2. DSS
model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi
berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi
manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor
atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga ( garbage in
garbage out).
3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data
dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system
untuk merevisi atau memperbaikinya.
4. Model
Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi
statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau
strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5. Communication
Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua
aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6. Data
Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar
sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal
dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta
digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran
operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun
sebelumnya, dsb.
7. Document
Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen
teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta
strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge
Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang
disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa
adalah suatu model knowledge driven DSS.
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System
·
Kelebihan DSS :
1. Memperluas
kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan
keputusan.
2. Menghemat
waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang
sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Mampu
memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya
DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan,
namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.
4. Memperkuat
keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.
5. Memberikan
keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan
waktu, tenaga dan biaya.
·
Kelemahan DSS :
1. Sulit
dalam memodelkan sistem bisnis
2. Mungkin
akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh
pada entity.
3. Dibutuhkan
kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih
kompleks.
2.9 Dampak Pemanfaatan Decision Support System
1. Masalah-masalah
semi struktur dapat dipecahkan.
2. Problem
yang kompleks dapat diselesaikan.
3. Sistem
dapat berinteraksi dengan pemakainya.
4. Dibandingkan
dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS
dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
5. Menghasilkan
acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.
6. Untuk
masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
7. Fasilitas
untuk mengambil data, dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih baik.
8. Meningkatkan
produktivitas dan kontrol dari manajer.
2,10 Penerapan Decision Support System di Perusahaan
(Lingkungan Kerja)
1. Pemilihan
karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu
melalui sistem pendukung keputusan (DSS) untuk proses profile matching dan
analisis yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma sumber daya manusia yang
terdapat di perusahaan tsb.
2. Alat
bantu dalam perencanaan anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan
manajemen terhadap anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan
untuk digunakan dalam menetapkan alternative permodelan anggaran yang akan di
terapkan.
3. DSS
digunakan untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan perlu melakukan
pengukuran produktivitas karyawan kerja supaya dapat bertahan dan bersaing
dengan perusahaan yang lain.
Contoh perusahaan yang menggunakan atau menerapkan Decision
Support System (PT. Telkom)
Di
dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang
tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam
periode yang cepat. Decision Support
System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi
pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM
membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom
dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data
dan fakta yang berada di lapangan.
Aplikasi
yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena
hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang
akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar
hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui
saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya
DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan
pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga
dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi
PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi
customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan
keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT.
Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom
(RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung
ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan
yang ada pada PT.Telkom
Contoh Cara Penerapan Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Kelompok Penerimaan Peserta CO-OP di PT. TELKOM GROUP dengan DECISION SUPPORT SYSTEM untuk
penerimaan bagian CO-OP yang berpartisipasi di dalam PT. TELKOM
Dalam
pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa
tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi
ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari
perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan
perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas
akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi
pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses
pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil
evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat
peserta Co-op.
Hasil
pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes
wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah
prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung
pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 %
dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data
sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon
peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat
lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis
bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache.
Perancangan
Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu
Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas mengenai DSS,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil
keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur. Sistem
ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat
manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai
lainnya. Decision Support System memberikan dukungan untuk beragam tipe dan
proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan. Decision Support System
dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapat menambah,
menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menata kembali elemen-elemen dasar.
Tampilan Decision Support System akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas
yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk digunakan.
Decision Support System mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,
serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan. Pengambil
keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan
keputusan dalam pemecahan masalah.
3.2 Saran
Berdasarkan
peristiwa di atas penulis dapat memberikan saran bahwa hendaknya setiap perusahaan
harus menerapkan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) yang baik dan benar karena
sangat berpengaruh pada perkembangan - kestabilan dan juga mampu untuk
meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan,
ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses
pengambilan keputusan pada suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan seorang
manajer.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://kujpalupi.blogspot.co.id/2016/03/sistem-pendukung-pengambilan-keputusan.html
·
https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/
·
http://fajarilhamsyah06111137.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-dss-decision-support-system.html
·
http://hasanxch.blogspot.co.id/2016/06/perkembangan-decision-support-system-dss.html
·
https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/
·
http://nawairtasssi.blogspot.co.id/2017/04/makalah-sistem-pendukung-keputusan-dss.html?m=1
·
https://intanps89.wordpress.com/tag/decision-support-system-dss/
·
http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/
·
http://fajarilhamsyah06111137.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-dss-decision-support-system.html
·
http://simstekpi06111043.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-decision-support-system.html
·
http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/11/24/pemanfaatan-decision-support-system-dss-sebagai-market-basket-analysis-studi-kasus-pada-pt-coca-cola-amatil-indonesia/
·
http://simsetialutfi11130009aldillarahmasari.blogspot.co.id/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
·
https://sanjayateknokom.wordpress.com/meteri-kuliah/semester-viii/spk/contoh-perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss/
Komentar
Posting Komentar