Makalah DSS Kel.2
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Penerapan DSS di lingkungan sosial dan kerja
Don Haidy Abel, ST, MSc
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1.
M. FAJAR KURNIA (201610325252)
2.
PUTRI
AMALIA ( 201610325247)
3.
LINA
DAHLIANA (201610325284)
4.
REVI
MEILAWATI (201610325259)
5.
FRANSISKUS
PANCA PUTRA (201610325287)
Kelas : 4A-4
Manajemen
Fakultas Ekonomi-Manajemen
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
...................................................................................................
1
1.2
Tujuan ................................................................................................................
2
1.3
Rumusan Masalah
..............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
sistem pendukung keputusan (DSS) ........................................................3
2.2 Tujuan
...................................................................................................................
3
2.3 Manfaat DSS pada lingkungan sosial ....................................................................
4
2.4 Tahap-tahap
.........................................................................................................
4
2.5 Jenis-jenis
............................................................................................................ 5
2.6 Model......................................................................................................................
5
2.7 Penerapan sistem
pendukung keputusan pada suatu instansi ..............................
6
2.8 Dampak
................................................................................................................
8
2.9 Faktor
....................................................................................................................
9
2.10 Pengertian
lingkungan sosial...................................................................................
10
2.11 komponen
DSS lingkungan sosial
........................................................................... 12
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
..........................................................................................................
13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “Penerapan
Sistem Pendukung Keputusan di lingkungan sosial dan kerja” sebagaimana yang
akan menjadi acuan pembelajaran dalam bidang studi mata kuliah sistem informasi
manajemen, adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu syarat
tugas mata kuliah Sistem pendukung Keputusan itu sendiri. Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
16 MEI 2018
(Penulis)
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi telah memungkinkan
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan
komputer telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun penyajian
informasi, menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung
pengambil keputusan.
Hal itu mungkin berkat adanya perkembangan teknologi perangkat keras yang diiringi oleh perkembangan perangkat lunak, serta kemampuan perakitan dan penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan didalamnya. Integrasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan pengetahuan seorang pakar menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan lebih cepat dan cermat.
Dalam berbagai literatur mengenai mutu pelayanan klinik mutakhir, sistem pendukung keputusan klinik (SPKK) merupakan salah satu jargon yang sering disebut sebagai salah satu alternatif solusi sistemik untuk mencegah medical error dan mendorong sistem pelayanan kesehatan yang menjunjung aspek keamanan pasien (patient safety). Artikel ini akan membahas mengenai pengertian SPKK (khususnya yang berbasis komputer), karakteristik, berbagai contoh aplikasinya serta prospek masa depan.
1
1.2
Rumusan Masalah
a. Apa definisi sistem pendukung
keputusan (DSS) ?
b. Apa saja tujuan sistem pendukung keputusan (DSS) ?
c. Apa saja manfaat dari DSS ?
d. Bagaimana Tahap-Tahap sistem pendukung keputusan (DSS) ?
e. Apa saja Jenis sistem pendukung keputusan (DSS) ?
f. Bagaimana model pendukung keputusan (DSS) ?
g. Bagaimana penerapan sistem pendukung keputusan pada
instansi ?
h. Apa saja dampak yang terjadi saat medukung keputusan ?
i. Apa saja faktor yang terjadi pada sistem penerapan
pendukung keputusan (DSS)
j. Apa pengertian lingkungan sosial ?
k. Bagaimana komponan DSS lingkungan sosial yang diterapkan
pada pendukung keputusan ?
1.3
Tujuan
a. Mengetahui definisi sistem
pendukung keputusan (DSS)
b. Mengetahui tujuan sistem pendukung keputusan (DSS)
c. Mengetahui manfaat dari DSS
d. Mengetahui Tahap-Tahap sistem pendukung keputusan (DSS)
e. Mengetahui Jenis sistem pendukung keputusan (DSS)
f. Mengetahui model pendukung keputusan (DSS)
g. Mengetahui penerapan sistem pendukung keputusan pada
instansi
h. Mengetahui dampak yang terjadi saat medukung keputusan
i. Mengetahui apa saja penerapan sistem pendukung keputusan
pasa suatu instansi
j. Mengetahui faktor yang terjadi pada sistem penerapan
pendukung keputusan (DSS)
k. Mengetahui pengertian lingkungan sosial
l. Mengetahui komponan DSS lingkungan sosial yang diterapkan
pada pendukung keputusan
2
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi sistem
pendukung keputusan (DSS)
Sebuah aplikasi berupa
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada
tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem
informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan
kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan
dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus
bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada
di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara
intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Decision Support System
dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
2.2 Tujuan sistem pendukung keputusan (DSS)
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
- membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
semi struktur
- mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
- meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang
manajer daripada efisiensinya.
3
2.3 Manfaat dari sistem penerapan keputusan
SPK dapat memberikan berbagai
manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
1.
SPK
memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi
pemakainya seperti menentukan warga penerima program harapan.
2.
SPK
membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah
yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3.
SPK dapat
menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4.
Walaupun
suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan
dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
.
2.4 Tahap-tahap sistem penerapan
keputusan
Tahap-tahap dalam
pengambilan keputusan antara lain adalah :
- kegiatan intelijen,
- kegiatan merancang,
- kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan
intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi
yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem
informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi
internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah
keputusan dengan tepat.
4
Kegiatan
merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap
perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan
alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon
untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau
tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu
rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian
terhadap tindakan yang telah dipilih.
2. 5 Jenis dari sistem penerapan
keputusan
Jenis-jenis DSS menurut
tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
- Mengambil elemen-elemen informasi.
- Menaganalisis seluruh file.
- Menyiapkan laporan dari berbagai file.
- Memperkirakan dari akibat keputusan.
- Mengusulkan keputusan.
- Membuat keputusan.
2.6 Model sistem penerapan keputusan
Model DSS terdiri dari:
- Model matematika.
- Database.
- Perangkat lunak.
5
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan
DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database,
model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal,
seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS
database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah
disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat,
menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini
menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik
perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan
komputer dalam mencari solusi.
2.7 Penerapan yang
terjadi di suatu instansi
Mengapa DSS digunakan
dalam suatu perusahaan?
- Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
- Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri
yang meningkat.
- Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak
jumlah operasi-operasi bisnis.
- Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di
pasar yang benar-benar menguntungkan.
Studi Penerapan DSS
Bengkel Manchining Center PT. IPTN
Bengkel
Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan
yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk,
routing sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan
dengan segera mampu atau tidak mampu melayani pesanan tersebut.
6
Tanpa
bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel
tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan
pesanan tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun
manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya
berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam mengambil
keputusan.
Sehingga
hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan
yang mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil
dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang
berjudul ‘RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU
PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.Untuk dapat diterapkan di
bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu
dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel.
Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung Keputusan telah berhasil dimodifikasi
dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga didapatkan JPI
realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di bengkel
Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya. Hal ini disebabkan karena di
bengkel tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan
data kapasitas mesin tersedia.
Penerapan DSS dalam
Manajemen Akademik
Dalam berbagai proses
manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada
DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :
- keputusan penerimaan mahasiswa baru,
- evaluasi prestasi akademik,
- yudisium, dan
- penentuan mahasiswa berprestasi.
7
Berbagai
basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas
dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada
unit lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :
- Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola
dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di
antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik
jari).
- Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi
SIPEMAS).
- Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam
kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
- Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi
Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA).
- Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Keuangan (SIAKEU).
2.8
DAMPAK PEMANFAATAN DSS
Dampak
dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
- Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,
pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih
baik.
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
8
- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang
lebih efektif.
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan
bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
2.9 FAKTOR PENDUKUNG DSS
Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :
- Faktor teknologi
- Faktor kompleksitas struktural
- Faktor pasar internasional
- Faktor stabilitas politik
- Faktor konsumerisme
- Faktor intervensi pemerintah
- Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
- Faktor gaya pengambilan keputusan dan
- Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
- Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan
selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil .
Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan
informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan
terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif
pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah
yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan
dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
9
- Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS)
untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS)
dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung
Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS
adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok
orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan
interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
2.10 Sistem pendukung keputusan di lingkungan sosial
Lingkungan
sosial, konteks sosial, konteks sosiokultural, atau milieu, adalah
sesuatu hal yang didefinisikan sebagai suasana fisik atau suasana sosial dimana
manusia hidup didalamnya, atau dimana sesuatu terjadi dan berkembang.
Lingkungan sosial tersebut bisa berupa kebudayaan atau kultur yang diajarkan
atau dialami oleh seorang individu, atau juga manusia dan institusi yang
berinteraksi dengan individu tersebut (Barnett dan Casper, 2001: 91).
Menurut Purba
(2002: 13-14) lingkungan sosial adalah wilayah yang merupakan tempat
berlangsungnya macam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan, serta terkait
dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan atau buatan (tata ruang).
Berdasarkan
uraian di atas, lingkungan sosial dapat disimpulkan sebagai lingkungan yang
terdiri dari makhluk sosial yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang yang mempunyai nilai mapan.
10
B. Jenis-jenis
Lingkungan Sosial
Menurut Ahmadi
(2003: 201) lingkungan sosial biasanya dibedakan menjadi dua kategori, yaitu;
(1) lingkungan sosial primer; yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan
yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal
mengenal dengan baik dengan anggota lain, (2) lingkungan sosial sekunder; yaitu
lingkungan sosial yang biasanya hubungan anggota satu dengan anggota lainnya
agak longgar dan hanya berorientasi pada kepentingan-kepentingan formal serta
aktivitas-aktivitas khusus. Kemudian menurut Cooley dalam Henslim (1909: 121)
kelompok primer (primary groups) ialah kelompok yang ditandai dengan
pergaulan dan kerja sama tatap muka yang bersifat fundamental dalam membentuk
sifat dan ide sosial individu secara intim. Sedangkan kelompok sekunder (secondary
groups) ialah kelompok besar yang didasarkan pada kepenting atau kegiatan
tertentu yang khusus, dan para anggotanya cenderung berinteraksi atas dasar
status spesifik.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa jenis-jenis lingkungan sosial, yaitu lingkungan sosial primer
dan lingkungan sosial sekunder.
C. Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) di lingkungan
sosial
Secara global dapat dikatakan bahwa
fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan
kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif
keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk
merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi “seperti untuk menentukan
warga penerima program harapan. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa
tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the
right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan.
Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah
pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
11
2.11
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung
Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface.
a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi
dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan
dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui
simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang
merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika
sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk
didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait,
batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan
mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan
Dialog
Terkadang disebut
sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya
yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga
(user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang
dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai
dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
12
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Decision Support System
atau DSS dapat dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
DSS ini dapat membantu manajer membuat
keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur, mendukung penilaian manajer
bukan mencoba menggantikannya dan meningkatkan efektifitas
pengambilan keputusan seorang manajer daripada efisiensinya. Sistem Pendukung
Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970.
Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi
berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan
13
Sumber :
Anonimous. 2007. SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN MULTIPLE
PROYEK. http://arisn.staff.ugm.ac.id/files/10/8/Presentasi%20Tugas%20Besar%20-%20Optimasi%20Pemilihan%20Proyek.pdf.
Anonimous. 2005.
MANAGERIAL DECISION MAKING AND DECISION SUPPORT SYSTEM.
http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/5/jbptgunadarma-gdl-course-2005-timpengaja-202-dss.doc.
http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/5/jbptgunadarma-gdl-course-2005-timpengaja-202-dss.doc.
Santoso, Lucky E. 2006. MENGAJARKAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT EXCEL DAN VISUAL BASIC FOR APPLICATIONS. www.lesantoso.com.
Sarwedi, Antonius. 1995.
STUDI PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DI BENGKEL MACHINING CENTER PT.
INDUSTRI PESAWAT TERBANG NUSANTARA. http://digilib.ti.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbti-gdl-s2-1995-antoniussa-1341.
Komentar
Posting Komentar