Makalah DSS Kelompok 6


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Penerapan Decision Support System (DSS)
 di Lingkungan Sosial & Lingkungan Kerja”
Don Haidy Abel, ST., MBA&E

Hasil gambar untuk lambang ubhara 

Nama Kelompok:
Edo Purwo Kusuma     (201610325253)
Firly Elshyfa Litania     (201610325279)
Indah Afri Lestari         (201610325257)
Shintia Flovianty S       (201610325238)
Trisha Istiqomah R       (201610325275)



Kelas : 4-A4
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Penerapan Decision Support System (DSS) dalam Lingkungan Sosial dan Lingkungan Kerja” dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademisi tetapi juga ditujukan masyarakat luas khususnya di dalam dunia kerja. Dalam  kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Yang Terhormat.
Apabila dalam pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena Penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Semoga makalah ini mampu menambahkan pengetahuan, khususnya bagi Penulis sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca.





Bekasi, 8 Mei 2018


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2.      Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.3.      Tujuan dan Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.      Pengertian DSS........................................................................................................... 3
2.2.      Perkembangan DSS.................................................................................................... 4
2.3.      Jenis Keputusan DSS.................................................................................................. 5
2.4.      Karakteristik dan Kemampuan DSS............................................................................. 5
2.5.      Atribut DSS................................................................................................................. 6
2.6.      Jenis-jenis dan Komponen DSS.................................................................................. 7
2.7.      Tujuan DSS................................................................................................................. 8
2.8.      Peran DSS dalam Sistem Informasi Manajemen.......................................................... 8
2.9.      Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System................................................. 10
2.10.   Dampak Pemanfaatan DSS.......................................................................................... 11
2.11.   Contoh Kasus Penerapan DSS di Lingkungan Sosial (Universitas Gunadarma)........... 11
2.12.   Contoh Kasus Penerapan DSS di Lingkungan Kerja (PT. Coca Cola Amatil Indonesia) 12
BAB III PENUTUP
3.1.      Kesimpulan ................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen selalu berkaitan dengan Teknologi Informasi, Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh informasi secara aman.
Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan organisasi. Teknologi Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi salah satu bagian penting karena :
(1) Karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen,
(2) Karena pengaruh ekonomi internasional (globalisasi),
(3) Karena perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat,
(4) Karena tekanan akibat dari persaingan bisnis.
DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Indrajit 2001, p.179). Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control management).

1.2 Rumusan Masalah
·         Apa itu DSS?
·         Bagaimana penerapan DSS di lingkungan sosial?
·         Bagaimana penerapan DSS di lingkungan kerja?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
·         Untuk memahami apa itu DSS
·         Untuk memahami penerapan DSS yang ada di lingkungan sosial
·         Untuk memahami penerapan DSS yang ada di lingkungan kerja




BAB II
ISI

2.1 Pengertian DSS
Decision support systems (DSS) atau bisa juga disebut Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis software yang dimaksudkan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan dengan mengakses sejumlah besar informasi yang dihasilkan dari berbagai sistem informasi terkait yang terlibat dalam proses bisnis organisasi, seperti sistem automatis kantor, sistem pemrosesan transaksi, dll.
DSS menggunakan ringkasan informasi, pengecualian, pola, dan tren menggunakan model analisis. Sistem pendukung keputusan membantu dalam pembuatan keputusan namun tidak harus memberikan keputusan itu sendiri. Para pengambil keputusan mengumpulkan informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan / atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan pada sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.
Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.

2.2 Perkembangan DSS
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.



2.3 Jenis Keputusan DSS
Ada dua jenis keputusan - keputusan terprogram dan tidak terprogram.
Keputusan terprogram pada dasarnya adalah proses otomatis, pekerjaan rutin umum, dimana:
·         Keputusan ini telah diambil beberapa kali.
·         Keputusan ini mengikuti beberapa panduan atau peraturan.
Misalnya, memilih tingkat pemesanan ulang untuk persediaan, adalah keputusan terprogram.
Keputusan yang tidak terprogram terjadi dalam situasi yang tidak biasa dan tidak ditangani, jadi:
·         Itu akan menjadi keputusan baru.
·         Tidak akan ada peraturan yang harus diikuti.
·         Keputusan ini dibuat berdasarkan informasi yang tersedia.
·         Keputusan ini didasarkan pada kebijaksanaan, naluri, persepsi dan penilaian palungan.
Misalnya, berinvestasi dalam teknologi baru adalah keputusan yang tidak terprogram.
Sistem pendukung keputusan umumnya melibatkan keputusan yang tidak terprogram. Oleh karena itu, tidak akan ada laporan, isi, atau format yang tepat untuk sistem ini. Laporan dibuat dengan cepat.

2.4 Karakteristik dan Kemampuan DSS
Berikut ini karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System, antara lain yaitu :
·         DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
·         Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
·         Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
·         DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
·         DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
·         DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
·         DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
·         DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
·         Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
·         DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
·         DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

2.5 Atribut DSS
Berikut merupakan berbagai atribut DSS, yaitu :
·         Kemampuan beradaptasi dan fleksibel
·         Tingkat Interaktivitas yang tinggi
·         Kemudahan penggunaan
·         Efisiensi dan efektivitas
·         Kontrol penuh oleh pengambil keputusan
·         Kemudahan pengembangan
·         Dukungan untuk pemodelan dan analisis
·         Dukungan untuk akses data
·         Standalone, terpadu, dan berbasis web

2.6 Jenis–Jenis dan Komponen DSS
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.        Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.        Analyze entries fles (menganali semua file)
3.        Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.        Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.        Propose decision (menawarkan keputusan )
6.        Make decisions (membuat keputusan)
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1.        Database
2.        Model Base
3.        Software System
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer.
Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara computer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.

2.7 Tujuan DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.     Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.     Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.     Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai tim pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

2.8 Peran DSS dalam Sistem Informasi Manajemen
Decision Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu perusahaan:
1.     Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
2.     Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
3.     Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
4.     Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di yang benar-benar menguntungkan.
Penggunaan DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi dan menengah dalam mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin. DSS mampu melakukan penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data, kalkulasi, analisis statistik, optimasi, analisis statistik nonprobabilistik (what if analysis), dan why analysis yang dilakukan melalui program Artificial Intelegent. Oleh karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan efektivitas keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses pembuatan keputusan tersebut. Jadi, DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan bagi pengambilan suatu keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik.
Dukungan informasi kepada manajer diberikan melalui pengumpulan data dan penerbitan laporan. Dari sisi input, data non rutin dan transaksional sebagian besar diperoleh dari sumber-sumber luar.
Di sisi output, laporan khusus dan laporan rutin dapat disediakan tepat pada waktunya. Jadi, seorang manajer atau decision maker lainnya yang menggunakan DSS akan memperoleh laporan dari sistem laporan yang relevan, seperti contohnya laporan profitabilitas. Namun mereka juga dapat meminta laporan khusus dari DSS ini melalui terminal atau microkomputer.
Selanjutnya seorang manajer yang menggunakan DSS dapat menggunakan model-model untuk eksperimen secara interaktif dengan data yang relevan, misalnya dengan mengubah nilai dari faktor-faktor tertentu dan mengamati hasil-hasilnya. DSS memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif mengenai situasi masalah rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor yang signifikan. Seorang manajer dengan demikian dapat menemukan dan mengevaluasi dengan cara yang lebih baik terhadap pilihan keputusan alternatif (Wilkinson et al., 2000).
DSS berperan penting bagi manajer dalam membantu dalam meningkatkan efektivitas proses pengambilan keputusan. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
Komputer saat ini merupakan salah satu business partner yang paling dekat dengan fungsi marketing dan menjadi bagian integral fungsi tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah melakukan puluhan miliar dolar dalam menerapkan sistem software manajemen hubungan pelanggan, seperti untuk memfasilitasi keputusan terkait sumber daya di bidang pemasaran. Apabila pengambilan keputusan tersebut tidak dilakukan secara hati-hati, maka sistem pengambilan keputusan individu dan organisasi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Situasi ini menyebabkan banyaknya peluang untuk penelitian mengenai kegunaan DSS di suatu perusahaan.

2.9 Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System
Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan- keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod (1995: 103) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi:
1.          Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.
2.          Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3.          Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.
4.          Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.
5.          Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.
Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :
1.        Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
2.        Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
3.        Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks.

2.10  Dampak Pemanfaatan DSS
Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain:
1.     Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
2.     Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
3.     Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
4.     Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
5.     Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
6.     Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
7.     Fasilitas untuk mengambil data, dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
8.     Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

2.11 Contoh Kasus Penerapan DSS di Lingkungan Sosial (Universitas Gunadarma)
Laboratorium Informatika merupakan salah satu tempat dilaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan jurusan yang ada di Universitas Gunadarma yaitu Teknik Informatika.
Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum selama semester PTA ataupun ATA banyak sekali terdapat masalah khususnya dalam pengambilan keputusan pelayanan praktikum.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah system pendukung keputusan atau DSS agar mendukung dan meningkatkan efektifitas keputusan seorang Asisten Tetap dalam pelayanan praktikum untuk menangani masalah praktikan.
Deskripsi Pekerjaan terdiri dari Asisten, Asisten Tetap, Staff, dan Kepala Lab.
Dalam berbagai proses dalam melaksanakan kegiatan praktikum, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :
1.     AT membuat keputusan agar mahasiswa/praktikan dapat mengikuti mata praktikum bersangkutan dan seterusnya.
2.     AT membuat keputusan agar mahasiswa/praktikan dapat mengulang praktikum.
3.     AT membuat keputusan agar mahasiswa/praktikan mendapat tugas sebagai pengganti nilai pertemuan praktikum yang tidak diikuti.
4.     AT membuat keputusan agar mahasiswa dapat pindah kelas praktikum.
5.     AT mengecek nilai praktikum mahasiswa bersangkutan.
6.     Mahasiswa dapat mengajukan komplain nilai praktikum.
Komponen DSS dibagi menjadi 4 bagian :
·         Subsistem manajemen data (Data Base Management Subsystem)
·         Subsistem manajemen model (Model Base Management Subsystem)
·         Subsistem manajemen dialog (User System Interface)
·         Subsistem Manajemen berbasis pengetahuan (Knowledge)
Implementasi DSS dalam pelayanan praktikum bagi mahasiswa memperlancar semua kegiatan yang ada di labti khususnya. Bagian asisten hanya mengecek absensi kehadiran mahasiswa dan memo dari keputusan AT, staff  mendapatkan laporan nilai yang cukup lengkap dari AT dan kepala lab menyetujui laporan yang sudah melewati staff secara cepat.

2.12 Contoh Kasus Penerapan DSS di Lingkungan Kerja (PT Coca Cola Amatil Indonesia)
Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif.
Saat ini CCAI memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun.
CCAI menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk CCAI, market share produk CCAI dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatan penjualannya.
Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang didapatkan melalui kerjasama antara CCAI dengan masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini CCAI telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung strategi pemasaran.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segemen pasar yang sesuai sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan competitor.
Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manajemen CCAI dengan tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan data mining yang dilakukan oleh MMSS masih berkisar kepada informasi mengenai produk CCAI dan produk pesaing (jumlah penjualan, market share, perbandingan relatif dengan kompetitor dan sejenisnya) namun belum sampai kepada profil demografi konsumen. Informasi profil demografi ini (seperti misalnya usia pembeli produk CCAI, estimasi pendapatan pembeli produk) sangat penting terutama dalam penentuan strategi pemasaran. Misalnya, CCAI dapat menentukan bintang iklan dan jenis iklan serta promosi yang sesuai dengan karakteristik konsumen CCAI dengan data mining mengenai profil usia pembeli.
Informasi mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat membantu CCAI dalam melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi tersebut dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk minuman dengan kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga terhadap kuantitas penjualan, terutama apabila ternyata produk CCAI banyak dikonsumsi atau ditargetkan untuk konsumsi individu maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah ke bawah.
Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh distributor, seperti program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di dalam Matahari Grup dengan adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi mengenai profil konsumen dan barang yang dibeli kemudian dianalisis untuk mendapatkan korelasi pola konsumsi dan profil demografi [elanggan berdasarkan data input MCC.
Peranan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu, efisiensi kegiatan operasional perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.










BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peranan DSS sangat penting dalam beberapa dekade ini terutama untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kebijakan dan strategi universitas dalam meningkatkan mutu bagi fasilitas di dalam universitas tersebut, yaitu Universitas Gunadarma dalam menunjang kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa/i dalam universitas tersebut. Demikian pula bagi perusahaan dalam hal persaingan usaha. Perusahaan yang menguasai informasi hampir dapat dipastikan akan memenangkan persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar. PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) dalam hal ini menggunakan aplikasi DSS untuk menganalisis perilaku konsumen dengan menggunakan metode Market Basket Analysis. Pemanfaatan DSS ini diharapkan dapat membantu CCAI dalam mencapai atau melebihi target perusahaan, melakukan promosi yang efektif, dan optimalisasi tata letak kulkas (Cold Drink Equipment). Namun keberhasilan DSS ini tidak akan bisa terwujud apabila data dan informasi yang dibutuhkan oleh sistem tidak tersedia karena kurangnya koordinasi dengan outlet yang ada.

3.2 Saran                      
Universitas dan Perusahaan sebaiknya lebih aktif dalam mendorong beberapa terobosan baru khususnya dalam pemanfaataan DSS dalam menunjang pengambilan keputusan seperti melakukan pengembangan DSS di Universitas ataupun Perusahaan tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Ø  Turban, E., dkk. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta: Penerbit Andi
Ø  Datien, Eriska Utami. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Cv Gerbang Media Aksara.
Ø  Informasi, Sistem. “Pengertian DSS (Decision Suport System)”. 8 Mei 2018. http://www.sistem-informasi.xyz/2017/08/pengertian-dss-decision-support-system.html
Ø  Nawairtas, Satriawan. “Makalah Sistem Pendukung Keputusan (DSS)”. 8 Mei 2018. http://nawairtasssi.blogspot.co.id/2017/04/makalah-sistem-pendukung-keputusan-dss.html
Ø  Devi, Elza. “Makalah Decision Support System (DSS)”. 8 Mei 2018. http://sim-septialutfi-11130075-elzadevi.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_6.html
Ø  Purwandari, Nuraini. “Penerapan DSS di Laboratorium Informatika Universitas Gunadarma”. 8 Mei 2018. https://anoa5.wordpress.com/2011/10/19/penerapan-dss-di-laboratorium-informatika-universitas-gunadarma/
Ø  Haryo. “Pemanfaatan Decision Support System (DSS) Sebagai Market Basket Analysis (Studi Kasus pada PT Coca Cola Amatil Indonesia)”. 8 Mei 2018. http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/11/24/pemanfaatan-decision-support-system-dss-sebagai-market-basket-analysis-studi-kasus-pada-pt-coca-cola-amatil-indonesia/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah E-Commerce Tokopedia Kelompok 1

Makalah E-Commerce Bukalapak Kelompok 6