Makalah Toko Online Lazada Kelompok 3
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“STUDI KASUS TOKO ONLINE LAZADA”
DON HAIDY ABEL, S.T., MBA&E
ABEL
ANFASHA (201610325240)
DELY
CESSIA FADILA (201610325262)
NADILLA
SYARIFAH (201610325267)
RACHEL
ROSARI YUKI (201610325268)
SERLINA
ADITYA (201610325266)
UNGGUL
AJI SATRIO (201610325243)
4-A4
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UBHARA – 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Lazada
diluncurkan pada bulan Maret 2012 dan berkembang pesat hingga saat ini. Lazada
Indonesia merupakan salah satu bagian dari jaringan retail online Lazada Group
yang beroperasi di enam negara di Asia Tenggara, yang terdiri dari Lazada
Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Thailand, Lazada Vietnam, lazada Singapore
dan Lazada Filipina dengan total pengguna 550 juta pengguna dari total
keseluruhan enam negara tersebut.
Lazada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli online dan ritel e-commerce, hasil pengembangan dari perusahaan inkubator teknologi internet asal Jerman yaitu Rocket Internet. Roket internet juga telah sukses menciptakan berbagai perusahan-perusahaan yang inovatif dan kreatif di berbagai belahan dunia, yang berkantor pusat di Berlin, Jerman. Proyek yang dimiliki Rocket Internet lainya di Indonesia antara lain zalora, foodpanda, traveloka. Pada tahap awal pengembangannya Rocket Internet banyak membantu mulai dari merekrut tenaga ahli, meyuntikan dana, dan mengimplementasikan platfrom teknologinya. Namun setelah lazada mampu berkembang secara mandiri, Rocket Internet tidak lagi banyak terlibat dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat ini Rocket Internet lebih berperan dari segi investasi dan pendanaannya. Selain Rocket Internet, lazada juga mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor besar seperti; JP Morgan, Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners, Investment AB Kinnevik, Access Industries, dan Verlinvest dengan total pendanaan sekitar $ 520 miliyar.
Lazada sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ritel E-Commerce di Indonesia berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli berbagai jenis produk dari berbagai kategori, mulai dari produk elektronik, dekorasi rumah, produk kesehatan hingga produk kecantikan, dengan cukup mengakses situs maupun aplikasi dari Lazada. Ditunjang dengan fasilitas multi payment termasuk cash-on-delivery, memberikan kemudahan bagi konsumen khususnya di Indonesia untuk mendapat barang-barang terbaru yang diinginkannya. Selain memberikan kemudahan transaksi lazada juga memberikan berbagai promo serta diskon dengan potongan harga murah dan penawaran-penawaran yang pastinya menarik untuk para pembeli. Untuk informasi mengenai segala produk dapat diakses di website Lazada indonesia yaitu lazada.co.id. Lazada merupakan perintis E-Commerce di beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan beberapa pengalaman belanja online cepat, aman dan nyaman. Bagi Lazada prioritas tertinggi adalah untuk menciptakan pengalaman belanja online terbaik untuk setiap pelanggan di Indonesia.
Semenjak tiga tahun beroperasi di Indonesia semenjak Maret 2012 lalu, lazada telah berhasil mencatatkan beberapa pencapaian yang luar biasa. Pada bulan September 2014 lalu lazada Indonesia berhasil melakukan penjualan secara ekslusif smartphone Xiaomi Redmi 1S yang berhasil habis terjual dalam waktu tujuh menit. Di bulan tersebut juga, Lazada disebut sebagai situs e-commerce paling populer di Indonesia berrdasarkan hasil riset oleh perusahaan riset NusaResearch. Kemudian di bulan Desember 2014 lazada juga berhasil mengadakan event Online Revolutin 12.12, yaitu event promo yang diprakarsai oleh Lazada yang juga diikuti oleh beberapa perusahan raksasa-raksasa e-commerce tanah air, yang berhasil mencatatkan 10 juta kunjungan pada situs dan aplikasi lazada dalam kurun waktu 24 jam. Sampai akhir Desember 2014 tahun lalu tercatat total nilai barang terjual (GMV-Gross Merchandising Volume) di lazada adalah $384 juta dan mengalami peningkatan 300% dibanding tahun sebelumnya.
CEO Lazada Indonesia pada saat ini adalah Magnus Ekbom. Ia pindah dari Swedia ke Asia pada tahun 2011 dan dalam lima tahun terakhir terfokus pada pasar Asia Tenggara di mana dia sekarang bertempat tinggal di Indonesia. Ia mengungkapkan saat ini Lazada Indonesia kurang lebih memiliki sekitar lima ratus karyawan.
Lazada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli online dan ritel e-commerce, hasil pengembangan dari perusahaan inkubator teknologi internet asal Jerman yaitu Rocket Internet. Roket internet juga telah sukses menciptakan berbagai perusahan-perusahaan yang inovatif dan kreatif di berbagai belahan dunia, yang berkantor pusat di Berlin, Jerman. Proyek yang dimiliki Rocket Internet lainya di Indonesia antara lain zalora, foodpanda, traveloka. Pada tahap awal pengembangannya Rocket Internet banyak membantu mulai dari merekrut tenaga ahli, meyuntikan dana, dan mengimplementasikan platfrom teknologinya. Namun setelah lazada mampu berkembang secara mandiri, Rocket Internet tidak lagi banyak terlibat dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat ini Rocket Internet lebih berperan dari segi investasi dan pendanaannya. Selain Rocket Internet, lazada juga mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor besar seperti; JP Morgan, Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners, Investment AB Kinnevik, Access Industries, dan Verlinvest dengan total pendanaan sekitar $ 520 miliyar.
Lazada sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ritel E-Commerce di Indonesia berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli berbagai jenis produk dari berbagai kategori, mulai dari produk elektronik, dekorasi rumah, produk kesehatan hingga produk kecantikan, dengan cukup mengakses situs maupun aplikasi dari Lazada. Ditunjang dengan fasilitas multi payment termasuk cash-on-delivery, memberikan kemudahan bagi konsumen khususnya di Indonesia untuk mendapat barang-barang terbaru yang diinginkannya. Selain memberikan kemudahan transaksi lazada juga memberikan berbagai promo serta diskon dengan potongan harga murah dan penawaran-penawaran yang pastinya menarik untuk para pembeli. Untuk informasi mengenai segala produk dapat diakses di website Lazada indonesia yaitu lazada.co.id. Lazada merupakan perintis E-Commerce di beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan beberapa pengalaman belanja online cepat, aman dan nyaman. Bagi Lazada prioritas tertinggi adalah untuk menciptakan pengalaman belanja online terbaik untuk setiap pelanggan di Indonesia.
Semenjak tiga tahun beroperasi di Indonesia semenjak Maret 2012 lalu, lazada telah berhasil mencatatkan beberapa pencapaian yang luar biasa. Pada bulan September 2014 lalu lazada Indonesia berhasil melakukan penjualan secara ekslusif smartphone Xiaomi Redmi 1S yang berhasil habis terjual dalam waktu tujuh menit. Di bulan tersebut juga, Lazada disebut sebagai situs e-commerce paling populer di Indonesia berrdasarkan hasil riset oleh perusahaan riset NusaResearch. Kemudian di bulan Desember 2014 lazada juga berhasil mengadakan event Online Revolutin 12.12, yaitu event promo yang diprakarsai oleh Lazada yang juga diikuti oleh beberapa perusahan raksasa-raksasa e-commerce tanah air, yang berhasil mencatatkan 10 juta kunjungan pada situs dan aplikasi lazada dalam kurun waktu 24 jam. Sampai akhir Desember 2014 tahun lalu tercatat total nilai barang terjual (GMV-Gross Merchandising Volume) di lazada adalah $384 juta dan mengalami peningkatan 300% dibanding tahun sebelumnya.
CEO Lazada Indonesia pada saat ini adalah Magnus Ekbom. Ia pindah dari Swedia ke Asia pada tahun 2011 dan dalam lima tahun terakhir terfokus pada pasar Asia Tenggara di mana dia sekarang bertempat tinggal di Indonesia. Ia mengungkapkan saat ini Lazada Indonesia kurang lebih memiliki sekitar lima ratus karyawan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana studi kasus pada perusahaan online
seperti Lazada ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Memahami
kasus yang dialami oleh perusahaan Lazada
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian E-Commerce
Secara umum,
pengertian E-commerce (perdagangan elektronik) adalah kegiatan jual
beli barang/jasa atau transmisi dana/data melalui jaringan elektronik,
terutama internet.Dengan perkembangan teknologi informasi dan software, hal
ini membuat transaksi konvensional menjadi mungkin untuk dilakukan
secara elektronik.
Website
digunakan sebagai pengganti toko offline. Website ecommerce mencakup
berbagai fungsi seperti etalase produk, pemesanan online dan inventarisasi
stok, untuk menjalankan fungsi utama sebagai e-commerce.Software
yang digunakan terpasang pada server e-commerce dan bekerja secara simultan
dengan sistem pembayaran online untuk memproses transaksi.
Secara umum
e-commerce artinya melakukan bisnis melalui jaringan yang saling terhubung
(interconnected networks/internet). Untuk semakin memahami mengenai e-commerce,
saksikan video berikut ini :
Berikut
beberapa contoh dari praktek e-commerce:
·
Menerima pembayaran kartu kredit untuk transaksi
penjualan online
·
Menghasilkan pendapatan dari iklan online
·
Pertukaran saham melalui broker online
·
Penyaluran informasi kepada perusahaan melalui
intranet
·
Penyaluran manufaktur dan distribusi dengan partner
melalui ekstranet
·
Melakukan penjualan produk digital melalui website
Transaksi
e-commerce terjadi pada banyak ruang lingkup mulai dari bisnis ke bisnis,
bisnis ke konsumen, konsumen ke konsumen dan konsumen ke bisnis. Istilah
e-commerce atau e-business sering digunakan secara bergantian juga dengan
istilah e-tail dalam referensi untuk proses transaksional belanja online.
B. Jenis – Jenis E-Commerce
Bisnis E-commerce mulai tumbuh cepat
sejak tahun 1998. E-commerce sendiri memiliki berbagai sistem
transaksi. Ada beberapa jenis E-commerce yang sebaiknya anda
tahu sebelum anda memulai mengembangkan bisnis anda melalui E-commerce.
§ Business
To Business (B2B)
Meliputi semua transaksi barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan atau antar rekan bisnis. Jenis bisnis ini sebenarnya
adalah toko online yang memiliki website sendiri.
Transaksinya sendiri dilakukan dengan menggunakan email dan EDI (Electronic
Data Interchange, sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi
komputer dan antar perusahaan) untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
Contoh:
www.citos.id atau CITOS Connection adalah sebuah perusahaan yang menawarkan usaha travel agen
kepada seluruh masyarakat di bidang ticketing online. Dengan
nama City Ticketing Online System (CITOS) memberikan kemudahan
bagi masyarakat yang ingin menjadi travel agen namun dana terbatas.
§ Business
To Consumer (B2C)
Yaitu pelayanan secara langsung kepada konsumen,
melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet atau
secara online, konsumen dapat mempelajari produk yang akan dibeli
dengan melalui informasi yang tercantum didalamnya. Jenis ini lebih mudah dan
dinamis serta berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan website serta
adanya toko atau mall online.
§ Consumer
To Consumer (C2C)
Adalah transaksi elektronik antar konsumen ke konsumen
lainnya. Transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform
online untuk melakukan transaksi tersebut.
Salah satu bentuk C2C adalah online market
place, di sana penjual diperbolehkan menjual produknya secara langsung
kepada konsumen dengan melalui website.
§ Consumer
To Business (C2B)
Adalah kebalikan dari Business To Consumer (B2C),
di mana seseorang (individu) menawarkan layanan jasa atau barang bagi
perusahaan melalui layanan online.
Sebagai contoh adalah stok foto, logo dan template.
§ Online
To Offline (O2O)
Jenis E-commerce yang menarik
pelanggan dari channel online untuk toko fisik. Yang kemudian
menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar dari
pasar online untuk mengunjungi toko offline-nya.
Contoh:
Sebuah pusat kebugaran yang menarik konsumennya
melalui pasar online, karena pusat kebugaran tidak mungkin
didirikan secara online. Mereka menarik konsumen dari online untuk datang dan mengunjungi pusat kebugarannya
melalui sosial media maupun website.
C. Kekurangan dan Kelebihan E-Commerce
Ada 3 aspek kelebihan dari E- Commerce, yaitu :
1.
Kelebihan bagi organisasi
·
Dapat memperluas pasar hingga pada taraf
global/International
·
Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian,
pengambilan dan pengelolaan
·
Meningkatkan Brand perusahaan
·
Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan
yang lebih baik
·
Mempercepat dan efesiensi proses bisnis
2.
Kelebihan bagi pelanggan
·
Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan
waktu 1 x 24 jam
·
Mampu memberikan pilihan serta kecepatan
dalam pengiriman
·
Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat
membandingkan harga satu dengan lainnya
·
Dapat melakukan review komentar terkait
produk
·
Dapat memberikan informasi lebih cepat
3.
Kelebihan bagi masyarakat
·
Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual
beli
·
Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga
seharusnya dapat lebih terjangkau
·
Dapat membantu pemerintah dalam pemberian
pelayanan publik
Kekurangan
E-Commerce
Sementara
kekurangannya dalam dua aspek, yakni:
1.
Kekurangan dari segi teknis
·
Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi
kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada
·
Perubahan/perkembangan industri perangkat
lunak sangatlah cepat
·
Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka
dapat terjadi kegagalan TI
·
Kesulitan dalam integrasi sistem
·
Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem
2.
Kekurangan dari segi non-teknis
·
Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah
sistem E-Commerce
·
Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang
terhadap situs E-Commerce
·
Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi
dalam setiap transaksi secara online
·
Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli
·
Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat
cepat
·
Masih belum murah dan amannya akses Internet
pada suatu negara tertentu
D. Contoh Nyata E-Commerce Lazada
Lazada
merupakan bagian dari jaringan E-Commerce yang berpusat di Dubai, Uni
Emirat Arab yang juga masih merupakan bagian dari Rocket
Internet yang berasal dari Jerman. Lazada menggunakan nuansa biru dan
oranye yang mirip dengan nuansa tema yang digunakan oleh situs jual beli
Amazon. Lazada fokus untuk penjualan produk consumen electronic dan peralatan
rumah tangga. Sejumlah merk terkenal telah terdaftar di Lazada Indonesia. Salah
satu keunggulan yang diberikan Lazada adalah layanan antar gratis di wilayah
Jakarta menggandeng Go-Jek. Hal ini dikarenakan CEO Rocket Internet Indonesia
juga merupakan founder Go-Jek.
Cara Menggunakan Aplikasi
Lazada
Untuk
menggunakan layanan berbelanja di Lazada, pengguna diwajibkan untuk memiliki
akun terlebih dahulu. Untuk mendaftar/membuat akun, bisa dilakukan dengan klik
login pada halaman muka Lazada, lalu akan muncul pop-up untuk login dan di situ
ada menu untuk daftar. Untuk pendaftaran akun cukup dengan mengisi kolom-kolom
data yang tersedia di situ. Dibutuhkan alamat e-mail untuk mendaftar akun di
Lazada. Apabila user kesulitan dengan pendaftaran akun dengan metode pengisian
data, user tidak perlu khawatir karena ada menu pendaftaran/login dengan alamat
Facebook.
Langkah Membeli Barang di
Lazada
Pertama
yang harus anda lakukan adalah mengunjungi Lazada.co.id.
Kemudian tentukan barang yang akan anda beli. Jika sudah anda tentukan
selanjutnya adalah mengklik “BELI SEKARANG”. Lalu klik “KONFIRMASI PEMESANAN”
Selanjutnya
anda akan dibawa ke halaman dimana disitu anda harus memasukkan alamat lengkap
anda untuk mengirim barang yang anda beli. Pastikan alamat yang anda masukkan
sudah benar, jika alamat sudah benar anda bisa lihat detil pesanan anda di
sebelah kanan. Setelah itu klik “LANJUTKAN”.
Sekarang
pilih metode pembayaran anda, bisa memilih pembayaran dengan Kartu Kredit,
Bayar di Tempat, Bank transfer. Jika memilih metode Bayar di Tempat pastikan
barang yang anda beli tersedia untuk pembayaran di tempat, jika tidak tersedia
anda bisa memilih metode pembayaran lainnya. Disini saya memilih pembayaran
melalui Bank Transfer.
Kemudian
buka email anda dan periksa inbox dan cari email dari Lazada. Jika di inbox
tidak ada bisa cari di folder spam. Email tersebut berisi data pesanan anda seperti
Nomor Pemesanan, Total yang harus di bayar. Anda harus segera melakukan
pembayaran sebelum 24 jam.
Anda bisa melakukan pembayaran melalui ATM atau Internet Banking. Di dalam
email tersebut sudah terdapat langkah-langkah cara melakukan pembayaran melalui
ATM maupun Internet Banking. Jadi ikuti saja cara melakukan pembayaran yang
terdapat di email.
Setelah
anda melakukan pembayaran maka anda sudah selesai berbelanja di Lazada,
selanjutnya anda tinggal menunggu konfirmasi dari Lazada bahwa pembayaran anda
sudah diterima oleh pihak Lazada melalui email anda. Apabila sudah terdapat
email konfirmasi dari lazada selanjutnya anda tinggal menunggu barang anda
sampai di tangan anda.
Studi Kasus Lazada
Kasus salah baca
deskripsi produk di E-Commerce Lazada Indonesia kembali terjadi. Jika
sebelumnya produk antigores dikira sebagai smartphone Xiaomi, kali ini sebuah
produk lemari boneka Barbie (lemari mainan) disangka sebagai lemari pakaian.
Gara-gara
hal tersebut, pembeli yang memesan dan barangnya sudah sampai pun mengeluh di
kolom komentar produk.
Informasi
ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook milik Mira Diend Ony pada 20
Januari 2017. Ia mengunggah tiga foto hasil screenshot yang memperlihatkan produk
lemari mainan yang dijual, deskripsi produk, serta komentar dari pembeli yang
telah menerima produk.
"Kebiasaan
belanja orang Indonesia adalah tidak melihat deskripsi keterangannya. Udah
jelas-jelas Lemari BARBIE. Barbie ya seukuran boneka. Kalau sebesar manusia itu
boneka seks,
wkwkwkwk," tulis Mira Diend Ony dalam unggahannya.
Sekadar
diketahui, memang dalam screenshot pertama,
disebutkan produk yang dijual adalah "Plastic Furniture Living Room
Wardrobe for Barbie Dollhouse Accessories Toy" alias lemari untuk boneka
Barbie.
Produk
tersebut dijual Rp.226.000,- tapi mendapat diskon sehingga harganya
menjadi Rp.98.000,- Pada laman deskripsi pun tertera jelas
ukuran produk adalah 13,5cm x 7cm x 23cm.
Diduga karena tak
membaca deskripsi produk dengan baik, pembeli pun merasa tertipu ketika barang
yang datang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, yakni lemari baju.
Dua
di antara pembeli memberikan komentar berupa keluhan. "Ukurannya sangat
kecil dan tidak sesuai harga, barang mirip mainan anak kecil. Kecewa total dan
punya saya ada sedikit cacat," tutur salah satu konsumen.
Konsumen
lainnya mengeluhkan hal serupa. "Saya cancel karena lemarinya hanya buat maenan
anak, saya kira bisa dipakai buat lemari pakaian anak," tulis konsumen
lainnya yang memberikan satu rating.
Hingga
kini, unggahan di Facebook milik Mira Diend Ony telah dibagikan lebih dari 600
kali dan mendapat puluhan komentar dari pengguna internet.
Kasus semacam ini
bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, iklan berbunyi
"Tempered Glass for Xiaomi Redmi Note 5A Screen - 100 Pcs" dikeluhkan
oleh pembeli. Padahal, memang benar produk yang dijual si penjual adalah tempered glass alias
antigores, bukan smartphone Xiaomi.
Harganya
pun dibanderol penjual sebesar Rp.882.000,- yang sudah didiskon dari Rp.1.260.000,-
Banyak
konsumen yang keliru karena sudah lebih dulu tergiur dengan harga yang didiskon
berikut dengan gambar Redmi Note 5A yang terpasang. Alhasil, banyak yang
membelinya dan meminta Lazada untuk mengembalikan uang mereka.
"Dear Lazada,
saya mau membatalkan pesanan ini dikarenakan produk tidak menjelaskan
apakah handphone atau
acc (aksesoris)
saja. Mohon untuk membatalkan pesanan saya," ujar salah satu pembeli
bernama Iwan.
"Maaf
gan klo bisa pesanan saya di batalkan, saya kira hp hehehehe...maklum g tau
bahasa inggris hihihhiii," ujar pembeli bernama Adhe.
"Maap
yaa sebelumnya saya cuma mau mintak tolong agar pesanan saya dibatalkan saya
kira ini hp rupanya bukan tolong ya Lazada pesanan saya yg ini
dibatalkan," tulis pengguna bernama Fauzie Hermawan.
"gara2
ikutan program flash HP Xiomai Redmi 5 tadi pagi, tiba2 ini masuk keranjang.
langsung beli gak cek lagi. ternyata bukan HP.. mau batalin gak bisa. coba hubungi customer care utk pembatalan gak bisa
juga. hadeeuuh.. kena jebakan betmen. Apaan CS, suruh balikin saat kurir antar
ke rumah. baru kali ini kecewa belanja di laz. lain kali tolong deskripsinya
diperjelas biar gak merasa seperi
dijebak. buruk banget," tambah pengguna bernama Santi.
Tak
mau mengalami kejadian serupa saat membeli produk bukan? Oleh karena itu,
sebagai pembeli di E-Commerce,
pastikan untuk selalu membaca keterangan deskripsi produk yang disajikan oleh
pembeli.
Kasus Lain dari Lazada
Situs belanja online Lazada kembali
diterpa persoalan. Alasannya, seorang konsumen bernama Irfan Rinaldi menumpahkan
kekecewaannya karena ada order fiktif senilai 22 juta yang mengatasnamakan
istrinya.
Melalui
akun Twitter pribadinya, @IrfanRinaldi, pada Senin, 22 Januari 2018 mengunggah
keluhan tersebut. "Mau cerita tentang kasus @LazadaID yang katanya #BelanjaItuGakRibet.
Dimana istri mendadak ada orderan fiktif senilai 22jt," tulisnya.
Lebih
lanjut ia menuturkan, tak pernah merasa melakukan transaksi dengan nilai
tersebut. Terlebih, ia juga tak mendapatkan one time password (OTP) di setiap
transaksi yang dilakukan.
Menanggapi
kasus tersebut, pakar keamanan siber dan
kriptografi, Pratama Persadha menuturkan sebenarnya ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk melakukan aksi semacam itu.
"Cara
pertama, akun pelanggan memang diretas dan melakukan pemesanan lewat akun
korban," tuturnya saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Rabu (24/1/2018).
Ia
menuturkan, biasanya pelaku akan melakukan transaksi di bawah nilai yang
mewajibkannya melakukan otentikasi melalui OTP.
Namun,
pelaku juga dapat memanfaatkan informasi kartu kredit dari situs atau forum
tertutup di internet. Jadi, pelaku dengan info kartu kredit korban dapat
melakukan transaksi di situs E-Commerce. Biasanya, korban
dipilih secara acak.
"Kasus
ini pernah terjadi pada 2015 saat seorang siswa SMP di Pemalang Jawa Tengah
berbelanja di Lazada senilai beberapa ratus ribu dengan kartu kredit orang
lain," tuturnya menjelaskan.
Karena
itu, ia menyarankan Lazada melakukan
investigasi mengapa pesanan dengan nilai Rp 22 juta tak ada campur tangan
pemilik akun, pemilik kartu kredit, termasuk OTP. Di sisi lain, ia juga
menyebut pemilik kartu kredit harus menjaga informasi kartu kreditnya
"16
digit di depan kartu, nama lengkap dan masa berlaku sudah cukup dipakai untuk
belanja online ditambah 3 digit angka CVV di belakang kartu.
Data inilah yang sering diperjual belikan
di internet. Jadi, harus dijaga kerahasiannya agar tak tersebar," ujarnya.
Pratama
juga mengingatkan pemilik kartu kredit melihat dan memastikan data kartu
kreditnya tak digandakan. Agar kasus serupa tak terulang, ia pun menyarankan
pemilik akun tak menyimpan data kartu kreditnya untuk mencegah peretasan dan
penyalahgunaan.
Lazada
Indonesia sendiri memastikan sistem keamanannya berfungsi dengan baik. Hal
tersebut diungkapkan Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri,
kepada Tekno
Liputan6.com, Rabu (24/1/2018).
"Perlu
kami sampaikan sistem keamanan kami berfungsi dengan baik dan konsumen tidak
perlu khawatir," kata Achmad.
Dia
lebih lanjut mengatakan, terkait kasus order fiktif
dengan nominal Rp 22 juta yang tidak dilakukan oleh konsumen, Lazada
Indonesia telah bekerja sama dengan pihak berwenang dan konsumen yang
bersangkutan, yakni Irfan Rinaldi.
"Diduga
kasus ini merupakan kasus penipuan kartu kredit di mana ada oknum yang
menyalahgunakan informasi kartu kredit konsumen dan menggunakannya di
Lazada," ujar Achmad.
Lebih
lanjut, Lazada Indonesia, kata Achmad, berkomitmen untuk memastikan sistem
keamanan di Lazada Indonesia dapat melindungi transaksi konsumen dengan baik.
Kendati
demikian, Lazada juga mengimbau agar konsumen lebih berhati-hati dalam menjaga
informasi pribadi dan lebih sensitif saat bertransaksi di mana pun.
Sebelumnya,
konsumen bernama Irfan Rinaldi mengunggah kicauan berisi keluhannya terhadap
Lazada, mewakili istrinya.
Bukan
keluhan belanja di Lazada Indonesia, keduanya menjadi korban order fiktif
senilai Rp 22 juta melalui akun Lazada sang istri. Padahal yang bersangkutan
tidak melakukan transaksi apa pun.
Irfan
pun sempat mempertanyakan kenapa E-Commerce sebesar
@LazadaID bisa kecolongan ketika memproses pembayaran via kartu kredit tanpa
melalui OTP dari konsumen.
Permasalahan
order fiktif senilai Rp 22 juta yang dialami pelanggan bernama Irfan Rinaldi di
Lazada Indonesia ini kini juga sudah mencapai tahap penyelesaian.
Usai menceritakan
kronologi permasalahannya lewat sejumlah twitter serta mendapat tanggapan pribadi dari
Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, Irfan dihubungi
lewat email oleh perwakilan Lazada, yakni Juniati Riwu selaku Vice
President Customer Service Lazada Indonesia.
"Beliau
sudah memberikan statement tertulis
akan memproses refund sebesar
Rp 22.475.000," kicau Irfan.
Dia
juga mengunggah screenshot email
lengkap dari pihak Lazada Indonesia. Kurang lebih isinya adalah kesediaan
Lazada Indonesia untuk mengembalikan dana senilai Rp 22.475.000 ke kartu kredit
milik istri Irfan Rinaldi, yakni Indah Putri Ariani.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
E-commerce (electronic comers)
adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system
elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau jaringan – jaringan
computer lainya.
Pengembangan aplikasi E-Commerce
bagi sebuah perusahaan atau lembaga merupakan proses yang
cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi atau situs dalam penanganan
sekuriti dan otorisasi. Popularitas E-Business di
penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini sesungguhnya ditunjang oleh
tiga faktor pemicu utama, yaitu
(1) faktor pasar dan ekonomi,
diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan
dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar,
(2) faktor sosial dan lingkungan,
seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah,
kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan praktis
etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik,
dan
(3) faktor teknologi, meliputi
singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir
setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi
terhadap kinerja.
Perangkat
lunak aplikasi E-Commerce
dalam dunia bisnis dapat mendukung
pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk
dengan harga yang lebih murah.
Jenis antar muka
web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi
perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan
intranet maupun internet, kemudahan untuk development, serta kemampuan cross platform.
Berbelanja di online LAZADA.co.id, mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan belanja di online LAZADA
1. Beraneka ragam
produk tersedia
Jika kita pergi kesuatu toko yang menjual sedikit jenis barang tentu akan
membuat kita berfikir kalau ditoko tersebut kurang bagus untuk melakukan
pembelanjaan dan barangnya saja cuma sedikit. Di Lazada terdapat banyak sekali
barang dan beraneka ragam walaupun masih didominasi oleh produk elektronik.
Barang selain eletronik juga tersedia peralatan rumah tangga, perlengkapan
bayi, mainan, alat musik, alat olahraga, buku, tas, alat kecantikan dan
lain-lain. Jadi kita bisa langsung belanja banyak produk di lazada.
2. Banyak diskon
yang ditawarkan.
Diskon merupakan salah satu hal yang sangat diinginkan oleh konsumen karena
konsumen dapat menghemat uang. Lazada beberapa hari terakhir ini seringkali
memberikan diskon kepada pelanggannya ada yang dikisaran dibawah 10% hingga
diskon diatas 30 persen untuk beberapa produk tertentu. Produk yang beberapa
hari yang lalu saya beli dari lazada merupakan produk yang didiskon 20% dari
harga awal, lumayan untuk menghemat.
3. Website user
yang friendly
Bagi orang awam belanja ditoko online terkadang menyulitkan dan
membingungkan, tapi tidak dengan belanja di lazada. Karena diwebsite mereka
memiliki tampilan yang menarik dan navigasi yang jelas serta panduan yang cukup
mudah dimengerti sehingga kita sebagai konsumen tidak akan tersasar didalam
website mereka. Selain itu di lazada.co.id juga menampilkan produk-produk
unggulan sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui barang yang laris dan
direkomendasikan.
4. Pengiriman
barang cepat
Sebagai pembeli pasti mengharapkan barang yang ia beli cepat sampai dan
tidak terjadi kerusakan ataupun cacat, Lazada sepertinya tahu persis kebutuhan
konsumen itu oleh karena itu mereka melakukan pengiriman barang yang cepat
setelah pembayaran diterima.
Kekurangan belanja online di LAZADA.
1. Konfirmasi
pembayaran cukup lama
Sebagai pembeli juga tentu ingin segera mendapatkan kepastian dalam
berbelanja, saya rasa konfimasi pembayaran diterima oleh pihak lazada cukup
lama sehingga sedikit membuat pembeli khawatir.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar