Makalah Toko Online Lazada Kelompok 3


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“STUDI KASUS TOKO ONLINE LAZADA”
DON HAIDY ABEL, S.T., MBA&E



ABEL ANFASHA                           (201610325240)

DELY CESSIA FADILA                  (201610325262)
NADILLA SYARIFAH                     (201610325267)
RACHEL ROSARI YUKI                 (201610325268)
SERLINA ADITYA                         (201610325266)
UNGGUL AJI SATRIO                   (201610325243)


4-A4
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UBHARA – 2017/2018




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Lazada diluncurkan pada bulan Maret 2012 dan berkembang pesat hingga saat ini. Lazada Indonesia merupakan salah satu bagian dari jaringan retail online Lazada Group yang beroperasi di enam negara di Asia Tenggara, yang terdiri dari Lazada Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Thailand, Lazada Vietnam, lazada Singapore dan Lazada Filipina dengan total pengguna 550 juta pengguna dari total keseluruhan enam negara tersebut.

Lazada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli online dan ritel e-commerce, hasil pengembangan dari perusahaan inkubator teknologi internet asal Jerman yaitu Rocket Internet. Roket internet juga telah sukses menciptakan berbagai perusahan-perusahaan yang inovatif dan kreatif di berbagai belahan dunia, yang berkantor pusat di Berlin, Jerman. Proyek yang dimiliki Rocket Internet lainya di Indonesia antara lain zalora, foodpanda, traveloka. Pada tahap awal pengembangannya Rocket Internet banyak membantu mulai dari merekrut tenaga ahli, meyuntikan dana, dan mengimplementasikan platfrom teknologinya. Namun setelah lazada mampu berkembang secara mandiri, Rocket Internet tidak lagi banyak terlibat dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat ini Rocket Internet lebih berperan dari segi investasi dan pendanaannya. Selain Rocket Internet, lazada juga mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor besar seperti; JP Morgan, Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners, Investment AB Kinnevik, Access Industries, dan
Verlinvest dengan total pendanaan sekitar $ 520 miliyar.

Lazada sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ritel
E-Commerce di Indonesia berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli berbagai jenis produk dari berbagai kategori, mulai dari produk elektronik, dekorasi rumah, produk kesehatan hingga produk kecantikan, dengan cukup mengakses situs maupun aplikasi dari Lazada. Ditunjang dengan fasilitas multi payment termasuk cash-on-delivery, memberikan kemudahan bagi konsumen khususnya di Indonesia untuk mendapat barang-barang terbaru yang diinginkannya. Selain memberikan kemudahan transaksi lazada juga memberikan berbagai promo serta diskon dengan potongan harga murah dan penawaran-penawaran yang pastinya menarik untuk para pembeli. Untuk informasi mengenai segala produk dapat diakses di website Lazada indonesia yaitu lazada.co.id. Lazada merupakan perintis E-Commerce di beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan beberapa pengalaman belanja online cepat, aman dan nyaman. Bagi Lazada prioritas tertinggi adalah untuk menciptakan pengalaman belanja online terbaik untuk setiap pelanggan di Indonesia.

Semenjak tiga tahun beroperasi di Indonesia semenjak Maret 2012 lalu, lazada telah berhasil mencatatkan beberapa pencapaian yang luar biasa. Pada bulan September 2014 lalu lazada Indonesia berhasil melakukan penjualan secara ekslusif smartphone Xiaomi Redmi 1S yang berhasil habis terjual dalam waktu tujuh menit. Di bulan tersebut juga, Lazada disebut sebagai situs e-commerce paling populer di Indonesia berrdasarkan hasil riset oleh perusahaan riset NusaResearch. Kemudian di bulan Desember 2014 lazada juga berhasil mengadakan event Online Revolutin 12.12, yaitu event promo yang diprakarsai oleh Lazada yang juga diikuti oleh beberapa perusahan raksasa-raksasa e-commerce tanah air, yang berhasil mencatatkan 10 juta kunjungan pada situs dan aplikasi lazada dalam kurun waktu 24 jam. Sampai akhir Desember 2014 tahun lalu tercatat total nilai barang terjual (GMV-Gross Merchandising Volume) di lazada adalah $384 juta dan mengalami peningkatan 300% dibanding tahun sebelumnya.

CEO Lazada Indonesia pada saat ini adalah Magnus Ekbom. Ia pindah dari Swedia ke Asia pada tahun 2011 dan dalam lima tahun terakhir terfokus pada pasar Asia Tenggara di mana dia sekarang bertempat tinggal di Indonesia. Ia mengungkapkan saat ini Lazada Indonesia kurang lebih memiliki sekitar lima ratus karyawan.

B.     Rumusan Masalah

Bagaimana studi kasus pada perusahaan online seperti Lazada ?

C.     Tujuan Pembuatan Makalah

Memahami kasus yang dialami oleh perusahaan Lazada























BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian E-Commerce

Secara umum, pengertian E-commerce (perdagangan elektronik) adalah kegiatan jual beli barang/jasa atau transmisi dana/data melalui jaringan elektronik, terutama internet.Dengan perkembangan teknologi informasi dan software, hal ini membuat transaksi konvensional menjadi mungkin untuk dilakukan secara elektronik.
Website digunakan sebagai pengganti toko offline. Website ecommerce mencakup berbagai fungsi seperti etalase produk, pemesanan online dan inventarisasi stok, untuk menjalankan fungsi utama sebagai e-commerce.Software yang digunakan terpasang pada server e-commerce dan bekerja secara simultan dengan sistem pembayaran online untuk memproses transaksi.
Secara umum e-commerce artinya melakukan bisnis melalui jaringan yang saling terhubung (interconnected networks/internet). Untuk semakin memahami mengenai e-commerce, saksikan video berikut ini :
Berikut beberapa contoh dari praktek e-commerce:
·    Menerima pembayaran kartu kredit untuk transaksi penjualan online
·    Menghasilkan pendapatan dari iklan online
·    Pertukaran saham melalui broker online
·    Penyaluran informasi kepada perusahaan melalui intranet
·    Penyaluran manufaktur dan distribusi dengan partner melalui ekstranet
·    Melakukan penjualan produk digital melalui website
Transaksi e-commerce terjadi pada banyak ruang lingkup mulai dari bisnis ke bisnis, bisnis ke konsumen, konsumen ke konsumen dan konsumen ke bisnis. Istilah e-commerce atau e-business sering digunakan secara bergantian juga dengan istilah e-tail dalam referensi untuk proses transaksional belanja online.

B.     Jenis – Jenis E-Commerce

Bisnis E-commerce mulai tumbuh cepat sejak tahun 1998. E-commerce sendiri memiliki berbagai sistem transaksi. Ada beberapa jenis E-commerce yang sebaiknya anda tahu sebelum anda memulai mengembangkan bisnis anda melalui E-commerce.

§ Business To Business (B2B)
Meliputi semua transaksi barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan atau antar rekan bisnis. Jenis bisnis ini sebenarnya adalah toko online yang memiliki website sendiri. Transaksinya sendiri dilakukan dengan menggunakan email dan EDI (Electronic Data Interchange, sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer dan antar perusahaan) untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
Contoh:
www.citos.id atau CITOS Connection adalah sebuah perusahaan yang menawarkan usaha travel agen kepada seluruh masyarakat di bidang ticketing online. Dengan nama City Ticketing Online System (CITOS) memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menjadi travel agen namun dana terbatas.
§ Business To Consumer (B2C)
Yaitu pelayanan secara langsung kepada konsumen, melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet atau secara online, konsumen dapat mempelajari produk yang akan dibeli dengan melalui informasi yang tercantum didalamnya. Jenis ini lebih mudah dan dinamis serta berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan website serta adanya toko atau mall online.
§ Consumer To Consumer (C2C)
Adalah transaksi elektronik antar konsumen ke konsumen lainnya. Transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
Salah satu bentuk C2C adalah online market place, di sana penjual diperbolehkan menjual produknya secara langsung kepada konsumen dengan melalui website.
§ Consumer To Business (C2B)
Adalah kebalikan dari Business To Consumer (B2C),  di mana seseorang (individu) menawarkan layanan jasa atau barang bagi perusahaan melalui layanan online.
Sebagai contoh adalah stok foto, logo dan template.
§ Online To Offline (O2O)
Jenis E-commerce yang menarik pelanggan dari channel online untuk toko fisik. Yang kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar dari pasar online untuk mengunjungi toko offline-nya.
Contoh:
Sebuah pusat kebugaran yang menarik konsumennya melalui pasar online, karena pusat kebugaran tidak mungkin didirikan secara online. Mereka menarik konsumen dari online untuk datang dan mengunjungi pusat kebugarannya melalui sosial media maupun website.

C.     Kekurangan dan Kelebihan E-Commerce

Ada 3 aspek kelebihan dari E- Commerce, yaitu :



1.      Kelebihan bagi organisasi
·        Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International
·        Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan
·        Meningkatkan Brand perusahaan
·        Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik
·        Mempercepat dan efesiensi proses bisnis

2.      Kelebihan bagi pelanggan
·        Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam
·        Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman
·        Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu dengan lainnya
·        Dapat melakukan review komentar terkait produk
·        Dapat memberikan informasi lebih cepat

3.      Kelebihan bagi masyarakat
·        Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli
·        Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga seharusnya dapat lebih terjangkau
·        Dapat membantu pemerintah dalam pemberian pelayanan publik
Kekurangan E-Commerce
Sementara kekurangannya dalam dua aspek, yakni:
1.      Kekurangan dari segi teknis
·        Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada
·        Perubahan/perkembangan industri perangkat lunak sangatlah cepat
·        Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI
·        Kesulitan dalam integrasi sistem
·        Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem
2.      Kekurangan dari segi non-teknis
·        Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce
·        Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang terhadap situs E-Commerce
·        Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi dalam setiap transaksi secara online
·        Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli
·        Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat cepat
·        Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu
D.     Contoh Nyata E-Commerce Lazada

Lazada merupakan bagian dari jaringan E-Commerce yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga masih merupakan bagian dari Rocket Internet yang berasal dari Jerman. Lazada menggunakan nuansa biru dan oranye yang mirip dengan nuansa tema yang digunakan oleh situs jual beli Amazon. Lazada fokus untuk penjualan produk consumen electronic dan peralatan rumah tangga. Sejumlah merk terkenal telah terdaftar di Lazada Indonesia. Salah satu keunggulan yang diberikan Lazada adalah layanan antar gratis di wilayah Jakarta menggandeng Go-Jek. Hal ini dikarenakan CEO Rocket Internet Indonesia juga merupakan founder Go-Jek.
Cara Menggunakan Aplikasi Lazada
Untuk menggunakan layanan berbelanja di Lazada, pengguna diwajibkan untuk memiliki akun terlebih dahulu. Untuk mendaftar/membuat akun, bisa dilakukan dengan klik login pada halaman muka Lazada, lalu akan muncul pop-up untuk login dan di situ ada menu untuk daftar. Untuk pendaftaran akun cukup dengan mengisi kolom-kolom data yang tersedia di situ. Dibutuhkan alamat e-mail untuk mendaftar akun di Lazada. Apabila user kesulitan dengan pendaftaran akun dengan metode pengisian data, user tidak perlu khawatir karena ada menu pendaftaran/login dengan alamat Facebook.
Langkah Membeli Barang di Lazada
Pertama yang harus anda lakukan adalah mengunjungi Lazada.co.id. Kemudian tentukan barang yang akan anda beli. Jika sudah anda tentukan selanjutnya adalah mengklik “BELI SEKARANG”. Lalu klik “KONFIRMASI PEMESANAN”
Selanjutnya anda akan dibawa ke halaman dimana disitu anda harus memasukkan alamat lengkap anda untuk mengirim barang yang anda beli. Pastikan alamat yang anda masukkan sudah benar, jika alamat sudah benar anda bisa lihat detil pesanan anda di sebelah kanan. Setelah itu klik “LANJUTKAN”.

Sekarang pilih metode pembayaran anda, bisa memilih pembayaran dengan Kartu Kredit, Bayar di Tempat, Bank transfer. Jika memilih metode Bayar di Tempat pastikan barang yang anda beli tersedia untuk pembayaran di tempat, jika tidak tersedia anda bisa memilih metode pembayaran lainnya. Disini saya memilih pembayaran melalui Bank Transfer.

Kemudian buka email anda dan periksa inbox dan cari email dari Lazada. Jika di inbox tidak ada bisa cari di folder spam. Email tersebut berisi data pesanan anda seperti Nomor Pemesanan, Total yang harus di bayar. Anda harus segera melakukan pembayaran sebelum 24 jam. Anda bisa melakukan pembayaran melalui ATM atau Internet Banking. Di dalam email tersebut sudah terdapat langkah-langkah cara melakukan pembayaran melalui ATM maupun Internet Banking. Jadi ikuti saja cara melakukan pembayaran yang terdapat di email.

Setelah anda melakukan pembayaran maka anda sudah selesai berbelanja di Lazada, selanjutnya anda tinggal menunggu konfirmasi dari Lazada bahwa pembayaran anda sudah diterima oleh pihak Lazada melalui email anda. Apabila sudah terdapat email konfirmasi dari lazada selanjutnya anda tinggal menunggu barang anda sampai di tangan anda.
Studi Kasus Lazada
Kasus salah baca deskripsi produk di E-Commerce Lazada Indonesia kembali terjadi. Jika sebelumnya produk antigores dikira sebagai smartphone Xiaomi, kali ini sebuah produk lemari boneka Barbie (lemari mainan) disangka sebagai lemari pakaian.
Gara-gara hal tersebut, pembeli yang memesan dan barangnya sudah sampai pun mengeluh di kolom komentar produk.
Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook milik Mira Diend Ony pada 20 Januari 2017. Ia mengunggah tiga foto hasil screenshot yang memperlihatkan produk lemari mainan yang dijual, deskripsi produk, serta komentar dari pembeli yang telah menerima produk.
"Kebiasaan belanja orang Indonesia adalah tidak melihat deskripsi keterangannya. Udah jelas-jelas Lemari BARBIE. Barbie ya seukuran boneka. Kalau sebesar manusia itu boneka seks, wkwkwkwk," tulis Mira Diend Ony dalam unggahannya.
Sekadar diketahui, memang dalam screenshot pertama, disebutkan produk yang dijual adalah "Plastic Furniture Living Room Wardrobe for Barbie Dollhouse Accessories Toy" alias lemari untuk boneka Barbie.
Produk tersebut dijual Rp.226.000,- tapi mendapat diskon sehingga harganya menjadi Rp.98.000,- Pada laman deskripsi pun tertera jelas ukuran produk adalah 13,5cm x 7cm x 23cm.
Diduga karena tak membaca deskripsi produk dengan baik, pembeli pun merasa tertipu ketika barang yang datang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, yakni lemari baju.
Dua di antara pembeli memberikan komentar berupa keluhan. "Ukurannya sangat kecil dan tidak sesuai harga, barang mirip mainan anak kecil. Kecewa total dan punya saya ada sedikit cacat," tutur salah satu konsumen.
Konsumen lainnya mengeluhkan hal serupa. "Saya cancel karena lemarinya hanya buat maenan anak, saya kira bisa dipakai buat lemari pakaian anak," tulis konsumen lainnya yang memberikan satu rating.
Hingga kini, unggahan di Facebook milik Mira Diend Ony telah dibagikan lebih dari 600 kali dan mendapat puluhan komentar dari pengguna internet.
Kasus semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, iklan berbunyi "Tempered Glass for Xiaomi Redmi Note 5A Screen - 100 Pcs" dikeluhkan oleh pembeli. Padahal, memang benar produk yang dijual si penjual adalah tempered glass alias antigores, bukan smartphone Xiaomi.
Harganya pun dibanderol penjual sebesar Rp.882.000,- yang sudah didiskon dari Rp.1.260.000,-
Banyak konsumen yang keliru karena sudah lebih dulu tergiur dengan harga yang didiskon berikut dengan gambar Redmi Note 5A yang terpasang. Alhasil, banyak yang membelinya dan meminta Lazada untuk mengembalikan uang mereka.
"Dear Lazada, saya mau membatalkan pesanan ini dikarenakan produk tidak menjelaskan apakah handphone atau acc (aksesoris) saja. Mohon untuk membatalkan pesanan saya," ujar salah satu pembeli bernama Iwan.
"Maaf gan klo bisa pesanan saya di batalkan, saya kira hp hehehehe...maklum g tau bahasa inggris hihihhiii," ujar pembeli bernama Adhe.
"Maap yaa sebelumnya saya cuma mau mintak tolong agar pesanan saya dibatalkan saya kira ini hp rupanya bukan tolong ya Lazada pesanan saya yg ini dibatalkan," tulis pengguna bernama Fauzie Hermawan.
"gara2 ikutan program flash HP Xiomai Redmi 5 tadi pagi, tiba2 ini masuk keranjang. langsung beli gak cek lagi. ternyata bukan HP.. mau batalin gak bisa. coba hubungi customer care utk pembatalan gak bisa juga. hadeeuuh.. kena jebakan betmen. Apaan CS, suruh balikin saat kurir antar ke rumah. baru kali ini kecewa belanja di laz. lain kali tolong deskripsinya diperjelas biar gak merasa seperi dijebak. buruk banget," tambah pengguna bernama Santi.
Tak mau mengalami kejadian serupa saat membeli produk bukan? Oleh karena itu, sebagai pembeli di E-Commerce, pastikan untuk selalu membaca keterangan deskripsi produk yang disajikan oleh pembeli. 
Kasus Lain dari Lazada
Situs belanja online Lazada kembali diterpa persoalan. Alasannya, seorang konsumen bernama Irfan Rinaldi menumpahkan kekecewaannya karena ada order fiktif senilai 22 juta yang mengatasnamakan istrinya.
Melalui akun Twitter pribadinya, @IrfanRinaldi, pada Senin, 22 Januari 2018 mengunggah keluhan tersebut. "Mau cerita tentang kasus @LazadaID yang katanya #BelanjaItuGakRibet. Dimana istri mendadak ada orderan fiktif senilai 22jt," tulisnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, tak pernah merasa melakukan transaksi dengan nilai tersebut. Terlebih, ia juga tak mendapatkan one time password (OTP) di setiap transaksi yang dilakukan.
Menanggapi kasus tersebut, pakar keamanan siber dan kriptografi, Pratama Persadha menuturkan sebenarnya ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan aksi semacam itu.
"Cara pertama, akun pelanggan memang diretas dan melakukan pemesanan lewat akun korban," tuturnya saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Rabu (24/1/2018).
Ia menuturkan, biasanya pelaku akan melakukan transaksi di bawah nilai yang mewajibkannya melakukan otentikasi melalui OTP.
Namun, pelaku juga dapat memanfaatkan informasi kartu kredit dari situs atau forum tertutup di internet. Jadi, pelaku dengan info kartu kredit korban dapat melakukan transaksi di situs E-Commerce. Biasanya, korban dipilih secara acak.
"Kasus ini pernah terjadi pada 2015 saat seorang siswa SMP di Pemalang Jawa Tengah berbelanja di Lazada senilai beberapa ratus ribu dengan kartu kredit orang lain," tuturnya menjelaskan.
Karena itu, ia menyarankan Lazada melakukan investigasi mengapa pesanan dengan nilai Rp 22 juta tak ada campur tangan pemilik akun, pemilik kartu kredit, termasuk OTP. Di sisi lain, ia juga menyebut pemilik kartu kredit harus menjaga informasi kartu kreditnya
"16 digit di depan kartu, nama lengkap dan masa berlaku sudah cukup dipakai untuk belanja online ditambah 3 digit angka CVV di belakang kartu. Data inilah yang sering diperjual belikan di internet. Jadi, harus dijaga kerahasiannya agar tak tersebar," ujarnya.
Pratama juga mengingatkan pemilik kartu kredit melihat dan memastikan data kartu kreditnya tak digandakan. Agar kasus serupa tak terulang, ia pun menyarankan pemilik akun tak menyimpan data kartu kreditnya untuk mencegah peretasan dan penyalahgunaan.
Lazada Indonesia sendiri memastikan sistem keamanannya berfungsi dengan baik. Hal tersebut diungkapkan Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (24/1/2018).
"Perlu kami sampaikan sistem keamanan kami berfungsi dengan baik dan konsumen tidak perlu khawatir," kata Achmad.
Dia lebih lanjut mengatakan, terkait kasus order fiktif dengan nominal Rp 22 juta yang tidak dilakukan oleh konsumen, Lazada Indonesia telah bekerja sama dengan pihak berwenang dan konsumen yang bersangkutan, yakni Irfan Rinaldi.
"Diduga kasus ini merupakan kasus penipuan kartu kredit di mana ada oknum yang menyalahgunakan informasi kartu kredit konsumen dan menggunakannya di Lazada," ujar Achmad.
Lebih lanjut, Lazada Indonesia, kata Achmad, berkomitmen untuk memastikan sistem keamanan di Lazada Indonesia dapat melindungi transaksi konsumen dengan baik.
Kendati demikian, Lazada juga mengimbau agar konsumen lebih berhati-hati dalam menjaga informasi pribadi dan lebih sensitif saat bertransaksi di mana pun.
Sebelumnya, konsumen bernama Irfan Rinaldi mengunggah kicauan berisi keluhannya terhadap Lazada, mewakili istrinya.
Bukan keluhan belanja di Lazada Indonesia, keduanya menjadi korban order fiktif senilai Rp 22 juta melalui akun Lazada sang istri. Padahal yang bersangkutan tidak melakukan transaksi apa pun. 
Irfan pun sempat mempertanyakan kenapa E-Commerce sebesar @LazadaID bisa kecolongan ketika memproses pembayaran via kartu kredit tanpa melalui OTP dari konsumen.
Permasalahan order fiktif senilai Rp 22 juta yang dialami pelanggan bernama Irfan Rinaldi di Lazada Indonesia ini kini juga sudah mencapai tahap penyelesaian.
Usai menceritakan kronologi permasalahannya lewat sejumlah twitter serta mendapat tanggapan pribadi dari Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, Irfan dihubungi lewat email oleh perwakilan Lazada, yakni Juniati Riwu selaku Vice President Customer Service Lazada Indonesia.
"Beliau sudah memberikan statement tertulis akan memproses refund sebesar Rp 22.475.000," kicau Irfan.
Dia juga mengunggah screenshot email lengkap dari pihak Lazada Indonesia. Kurang lebih isinya adalah kesediaan Lazada Indonesia untuk mengembalikan dana senilai Rp 22.475.000 ke kartu kredit milik istri Irfan Rinaldi, yakni Indah Putri Ariani.












BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
E-commerce (electronic comers) adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau jaringan – jaringan computer lainya.

Pengembangan aplikasi  E-Commerce  bagi  sebuah perusahaan atau   lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi atau situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi. Popularitas E-Business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini sesungguhnya ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu
(1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar,
(2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan
(3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.

Perangkat   lunak   aplikasi  E-Commerce  dalam  dunia   bisnis   dapat  mendukung  pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah.  

Jenis   antar muka web  dipilih dengan  pertimbangan  fleksibilitas  implementasi perangkat  lunak ini  yang dapat  dilakukan di jaringan intranet  maupun internet,  kemudahan untuk development, serta kemampuan cross platform.

Berbelanja di online LAZADA.co.id, mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan belanja di online LAZADA
1.      Beraneka ragam produk tersedia
Jika kita pergi kesuatu toko yang menjual sedikit jenis barang tentu akan membuat kita berfikir kalau ditoko tersebut kurang bagus untuk melakukan pembelanjaan dan barangnya saja cuma sedikit. Di Lazada terdapat banyak sekali barang dan beraneka ragam walaupun masih didominasi oleh produk elektronik. Barang selain eletronik juga tersedia peralatan rumah tangga, perlengkapan bayi, mainan, alat musik, alat olahraga, buku, tas, alat kecantikan dan lain-lain. Jadi kita bisa langsung belanja banyak produk di lazada.

2.      Banyak diskon yang ditawarkan.
Diskon merupakan salah satu hal yang sangat diinginkan oleh konsumen karena konsumen dapat menghemat uang. Lazada beberapa hari terakhir ini seringkali memberikan diskon kepada pelanggannya ada yang dikisaran dibawah 10% hingga diskon diatas 30 persen untuk beberapa produk tertentu. Produk yang beberapa hari yang lalu saya beli dari lazada merupakan produk yang didiskon 20% dari harga awal, lumayan untuk menghemat.
3.      Website user yang friendly
Bagi orang awam belanja ditoko online terkadang menyulitkan dan membingungkan, tapi tidak dengan belanja di lazada. Karena diwebsite mereka memiliki tampilan yang menarik dan navigasi yang jelas serta panduan yang cukup mudah dimengerti sehingga kita sebagai konsumen tidak akan tersasar didalam website mereka. Selain itu di lazada.co.id juga menampilkan produk-produk unggulan sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui barang yang laris dan direkomendasikan.
4.      Pengiriman barang cepat
Sebagai pembeli pasti mengharapkan barang yang ia beli cepat sampai dan tidak terjadi kerusakan ataupun cacat, Lazada sepertinya tahu persis kebutuhan konsumen itu oleh karena itu mereka melakukan pengiriman barang yang cepat setelah pembayaran diterima.

Kekurangan belanja online di LAZADA.
1.      Konfirmasi pembayaran cukup lama
Sebagai pembeli juga tentu ingin segera mendapatkan kepastian dalam berbelanja, saya rasa konfimasi pembayaran diterima oleh pihak lazada cukup lama sehingga sedikit membuat pembeli khawatir.














DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah E-Commerce Tokopedia Kelompok 1

Makalah E-Commerce Bukalapak Kelompok 6